Ditulis oleh: Aisyah R Mumtaza
Pada suatu hari tepatnya saat sahur di bulan puasa aku sangat mengantuk sekali aku di suruh oleh Ibu untuk mencuci muka agar tidak mengantuk.
“Kamu kalau ngantuk cuci muka aja, Nak!”
“Baik, Bu.”
Aku langsung wudu karena Bu Guru pernah bilang cuci muka dengan berwudu. Lalu aku pun sahur dan makan bersama keluargaku sekitar pukul 03.00 atau pukul 04.00 dan saat siang hari aku menahan lapar, tapi ibuku mengajak mengaji dan salat. Setelah itu aku aku tidur siang.
“Bu …aku mau nonton TV, ya.”
“Iya, Nak.”
Tidak lama kemudian azan asar pun tiba aku salat Asar lalu aku mulai ngabuburit bersama Ibu ke pasar malam di sana aku melihat ada buah kelereng seharga 5.000 dan aku langsung membeli buah itu semuanya. Lalu sesampainya di rumah.
“Yeay … akhirnya buka puasa juga!” teriak kakakku.
“Shut … jangan berisik,” kata Ibu.
“Ayo kita baca doa berbuka puasa dulu.”
Setelah berdoa kami makan kurma dan makanan lain-lainnya. Tanpa disadari ibadah puasa kita lalu bersama hingga berakhir. Aku melihat ke kalender lebaran sebentar lagi tiba dan aku bergegas untuk mandi bersiap salat Ied. Pagi hari sebelum berangkat ke masjid aku membaca buku yang berjudul berbagi dan maaf maafan. Alhamdulillah aku pun bisa berbagi kue lebaran dan saling bermaaf-maafan dengan keluarga dan saudara-saudara di hari lebaran. ***